Daily Dose Indonesia — Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Guntur Wahono, kembali menggelar kegiatan reses masa sidang kedua tahun 2025 di Balai Desa Bendosari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Kamis (3/7/2025).
Reses kali ini kembali fokus pada penguatan Koperasi Merah Putih menghadirkan Kepala Desa, Direktur BUMDes dan Ketua Koperasi Merah Putih dari tiga kecamatan, yakni Bakung, Kademangan, dan Wonotirto.
Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari Pemerintah Kabupaten Blitar. Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Blitar, Sri Wahyuni, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kontribusi Guntur Wahono dan Ketua Dekopinwil Jawa Timur, Slamet Sutanto, dalam mengawal percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Blitar.
“Tanpa beliau berdua, Pak Guntur dan Pak Slamet, acara hari ini tidak mungkin terlaksana. Bahkan Pak Bupati pun menyampaikan salam hormat dan terima kasih karena tanpa mereka, kita tidak punya anggaran untuk melakukan sosialisasi ini,” ujar Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Blitar, Sri Wahyuni.
“Karena kita di pemerintahan perencanaan kegiatan itu kan di mulai sebelum tahun berjalan, sedang instruksikan presiden ini baru muncul di tahun 2025, maka kita apresiasi pada Pak Guntur yang peduli dengan sosialisasi koperasi merah putih karena beliau itu putra Kabupaten Blitar yang peduli daerahnya,” sambung Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menjelaskan bahwa Kabupaten Blitar berhasil menyelesaikan dua tahapan penting sebelum tenggat waktu nasional. Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai tahap awal pembentukan koperasi selesai sebelum 31 Mei 2025, dan akta badan hukum koperasi dari 248 desa/kelurahan telah rampung pada 24 Juni 2025.
“Keberhasilan ini hasil kerja sama kita semua, termasuk kepala desa, pengurus BUMDes, dan koperasi. Sekali lagi, ini harus dimanfaatkan untuk kebaikan, sebagaimana diarahkan oleh Pak Guntur dan Ketua Ketua Dekopinwil Pak Slamet dalam sosialisasi ini,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Guntur Wahono juga mengundang narasumber berkompeten, seperti Ketua Dekopinwil Jatim Slamet Sutanto, Direktur Lembaga Pendidikan Dekopinwil Jatim, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar, Bambang Dwi.
Dalam sambutannya, Guntur Wahono menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, dan koperasi agar tidak terjadi tumpang tindih peran dalam mengelola Koperasi Merah Putih.
“Kebanyakan desa belum punya kesiapan dan belum ada kesepahaman antara pemerintah desa, BUMDes, dan koperasi. Kita hadirkan narasumber agar tidak bingung saat launching nanti,” terang legislator dari Dapil Blitar Raya dan Kabupaten Tulungagung tersebut.
Guntur menambahkan bahwa dalam kegiatan ini, para peserta justru merasa tercerahkan dan lebih siap melangkah setelah mendengar pemaparan langsung dari para narasumber.
“Biasanya mereka pulang dengan lega setelah semua persoalan terjawab. Meski kadang datang dengan keraguan, mereka pulang dengan keyakinan,” ujarnya.
Guntur juga membuka ruang aspirasi bagi peserta untuk menyampaikan kebutuhan lain yang bisa diperjuangkan melalui APBD Provinsi Jawa Timur, seperti kebutuhan alat kesenian atau pengadaan unit prasarana diperlukan dari desa-desa.
Reses ini menjadi bukti nyata peran aktif wakil rakyat dalam mengawal program strategis nasional, khususnya pembentukan Koperasi Merah Putih, agar mampu berjalan efektif dan membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat desa.
Adapun sesuai inpres 9 tahun 2025 bidang usaha wajib terkait Koperasi Merah Putih diantaranya gerai sembako, apotik desa, klinik desa, kantor koperasi, simpan pinjam, cold storage atau pergudangan, dan layanan logistik.