Daily Dose Indonesia – Lenovo resmi memperkenalkan Legion Go 2, generasi terbaru handheld gaming yang membawa peningkatan signifikan dari pendahulunya. Perangkat ini tampil sebagai salah satu konsol gaming portabel berbasis Windows paling bertenaga, dengan layar besar 8,8 inci, performa ditopang chip AMD Ryzen Z2 hingga Z2 Extreme, serta serangkaian perbaikan dari sisi desain, daya tahan baterai, hingga kenyamanan penggunaan.
Upgrade Utama: OLED, Chip Baru, dan Baterai Lebih Tahan Lama
Perubahan paling mencolok pada Legion Go 2 adalah penggunaan panel OLED 8,8 inci beresolusi 1920 x 1200 dengan refresh rate 144Hz dan dukungan DisplayHDR True Black 1000. Layar ini menggantikan panel IPS di generasi pertama, memberikan warna lebih pekat dan kontras lebih tinggi.
Dapur pacunya kini diperkuat prosesor AMD Ryzen Z2 Extreme, yang menjanjikan peningkatan performa 20–30% lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Lenovo juga menanamkan sistem pendingin baru dengan exhaust fan berukuran besar untuk menjaga suhu tetap stabil saat bermain game berat.
Selain itu, kapasitas baterai meningkat drastis dari 49,2Wh menjadi 74Wh—sekitar 50% lebih besar. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan daya tahan hingga 35%, dengan Cyberpunk 2077 di setelan tinggi bisa dimainkan selama 2 jam 15 menit, lebih lama dari generasi pertama yang hanya bertahan 1 jam 30 menit.
Uji Gaming: Cyberpunk Hingga FPS Populer
Dalam pengujian, Cyberpunk 2077 di resolusi 1200p dan refresh rate 144Hz mampu berjalan di kisaran 58 fps, dan bisa tembus lebih dari 100 fps saat diturunkan ke resolusi 800p. Game lain seperti F1 25 juga mencatat rata-rata 78 fps di resolusi native dengan setelan menengah.
Dengan kata lain, Legion Go 2 mampu menjalankan game AAA modern dengan sangat mulus, meski pengalaman terbaik tetap saat perangkat terhubung ke adaptor listrik. Saat digunakan dengan baterai, performa turun sekitar 15–20%.
Apa yang Menarik?
Selain performa mumpuni, Legion Go 2 tetap membawa fitur ikonik berupa kontroler TrueStrike yang dapat dilepas. Kontroler ini mendukung mode FPS dengan sensitivitas lebih tinggi, serta bisa difungsikan sebagai mouse saat dipasang di dudukan khusus.
Fitur lain yang patut diapresiasi adalah fingerprint reader di tombol power, speaker lebih bertenaga, serta dukungan hingga 32GB RAM dan 2TB storage, dengan opsi ekspansi microSD. Lenovo juga meningkatkan haptic feedback, membuat sensasi bermain game balapan atau FPS terasa lebih imersif.
Kekurangan: Berat dan Mekanisme Kontroler
Meski banyak peningkatan, Legion Go 2 bukannya tanpa cela. Bobotnya kini mencapai 920 gram, lebih berat dari generasi pertama, sehingga kurang nyaman jika dimainkan lama dalam mode handheld. Mekanisme pelepasan dan pemasangan kontroler juga masih dianggap kaku dan belum sehalus Nintendo Switch.
Selain itu, meski layarnya kini OLED, resolusi diturunkan dari Quad HD+ (2560 x 1600) ke Full HD+ (1920 x 1200). Namun, hal ini justru membuat kinerja lebih optimal karena game bisa berjalan lebih lancar di resolusi lebih rendah.
Perkiraan Harga di Indonesia
Lenovo Legion Go 2 dengan chip Ryzen Z2 Extreme dijual di Amerika Serikat seharga $1.349 atau sekitar Rp21,5 juta (kurs Rp15.950 per USD). Sementara versi lebih terjangkau dengan chip Ryzen Z2 standar diperkirakan akan dibanderol di kisaran Rp17–18 juta jika masuk ke pasar Indonesia.
Dengan harga tersebut, Legion Go 2 jelas menyasar segmen gamer enthusiast yang menginginkan handheld gaming paling bertenaga dengan fleksibilitas Windows, bukan sekadar konsol portabel biasa.