Daily Dose Indonesia — Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menegaskan bahwa literasi merupakan pilar penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Komitmen mendukung literasi itu dibuktikan dengan pimpinan dewan tersebut menghadiri Pembukaan Festival Literasi Tahun 2025 yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar pada Selasa (11/11/2025) di halaman kantor dinas setempat.
Festival Literasi ini menjadi momentum strategis dalam mempromosikan budaya baca dan menanamkan kebiasaan berpikir kritis di tengah masyarakat. Kegiatan tersebut juga menjadi bentuk dukungan DPRD terhadap misi Pemerintah Kabupaten Blitar, khususnya Misi Pertama Bupati Blitar yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas SDM yang inklusif, berakhlak, sehat, berpendidikan baik, dan berdaya saing tinggi.
Supriadi yang hadir dengan mengenakan kaos bertuliskan “Literasi” menyampaikan bahwa literasi tidak bisa hanya dipahami sebatas kemampuan membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi adalah fondasi bagi masyarakat yang berpikiran terbuka, inovatif, dan mampu menjawab tantangan zaman.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita berharap masyarakat, terutama generasi muda, semakin gemar membaca, berpikir kritis, dan mampu berkontribusi dalam kemajuan daerah,” ujar Supriadi, saat dihubungi Jumat (14/11/2025).
Literasi dan Pembangunan SDM Blitar
Ketua DPRD Kabupaten Blitar itu menjelaskan, dalam konteks pembangunan daerah, literasi memiliki peran strategis sebagai landasan peningkatan kualitas SDM. Ia menilai, masyarakat literat adalah masyarakat yang sadar akan pentingnya pengetahuan dan mampu beradaptasi dengan perubahan global. Oleh karena itu, penguatan gerakan literasi harus terus digalakkan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan komunitas.
Menurut Supriadi, DPRD Kabupaten Blitar akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor agar kegiatan seperti Festival Literasi ini menjadi gerakan berkelanjutan, bukan sekadar seremonial tahunan. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperluas akses terhadap bahan bacaan, teknologi informasi, serta ruang kreatif yang dapat melahirkan generasi cerdas dan berdaya.
“Gerakan literasi harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Blitar. Dengan membaca, berdiskusi, dan berkarya, kita sedang menyiapkan generasi yang tangguh menghadapi masa depan,” kata Supriadi yang akrab disapa Pak Kuwat tersebut.
DPRD Dorong Blitar Jadi Kota Literasi
Festival Literasi Tahun 2025 juga menjadi refleksi terhadap arah kebijakan pembangunan daerah yang berfokus pada penguatan karakter dan kecerdasan masyarakat. Supriadi menilai, Blitar memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi daerah dengan tradisi literasi yang kuat, mengingat sejarahnya sebagai Kota Proklamator yang sarat nilai perjuangan dan pengetahuan.
Ia menambahkan, DPRD Kabupaten Blitar mendukung penuh langkah pemerintah daerah dalam menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan masyarakat, bukan hanya tempat penyimpanan buku, melainkan pusat kreativitas, pembelajaran, dan inovasi.
“Kami di DPRD siap bersinergi untuk memastikan anggaran pendidikan dan literasi diarahkan secara efektif. Karena investasi terbesar bukan pada beton dan bangunan, tetapi pada kecerdasan rakyatnya,” tegas pria yang juga menjabat Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tersebut.
Festival Literasi Tahun 2025 ini diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh pihak dalam mewujudkan Kabupaten Blitar yang Berdaya dan Berjaya. Supriadi mengajak semua elemen masyarakat untuk menjadikan literasi sebagai gerakan kolektif yang menembus batas usia, profesi, dan wilayah.
“Literasi adalah jembatan menuju kemajuan. Dengan masyarakat yang gemar membaca dan berpikir kritis, Kabupaten Blitar akan melahirkan SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional,” pungkasnya.
