DDI – Penggemar Jujutsu Kaisen tidak bisa menahan diri menunggu Season selanjutnya yang sekaligus menjadi Season terakhir manga populer yang menempati peringkat 1 sebagai komik terlaris ini. Sambil mempersiapkan musim terakhirnya, tim bekerja keras untuk tetap membuat penggemar terhibur dan menyisakan semangat untuk menyambut Jujutsu Kaisen Season 3.
Bulan lalu, pameran JJK diselenggarakan di Osaka. Pameran yang digelar hingga akhir April itu membeberkan banyak informasi tentang keseluruhan akhir cerita manga ini sampai Volume 27.
Meskipun ada banyak informasi lain yang dibeberkan, sebagian besar penggemar hanya berfokus pada pertarungan terakhir dan terepik antara Gojo dan Sukuna. Di waktu yang sama, Gege Akutami juga mengungkapkan alasan yang membuat Gojo kalah dalam pertarungan itu. Dari wawancara itu, kita bisa mengetahui kelemahan terbesar karakter ikonik itu.
Jujutsu Kaisen: Kelemahan Gojo
Gege memperkenalkan karakter Gojo sebagai penyihir terkuat di JJK dan penggemar memercayainya. Gege pun membawakan karakter ini dengan begitu cerdas dan lihai sampai pertemuannya dengan Sukuna yang membuat banyak orang bertanya-tanya.
Penyihir berambut putih ini adalah karakter terkuat di era moderen yang tidak dapat ditandingi oleh siapa pun, kecuali Raja Kutukan: Sukuna. Di musim terakhir, mereka berdua bertemu dan harus menunjukkan kekuatan mereka masing-masing untuk menentukan siapakah dari keduanya yang terhebat. Semua penggemar tahu bagaimana akhir dari pertempuran itu: Gojo kalah. Meski begitu, Gege tetap pada pendiriannya bahwa Gojo adalah yang terkuat.
Gege selalu menampilan karakter ikonik itu sebagai penyihir terkuat dan ini terlihat hingga akhir. Gojo selalu terlihat seimbang dengan kekuatan Sukuna dan tidak terlihat terdesak atau tidak berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Keduanya bertarung dengan mengerahkan seluruh kekuatannya. Hanya saja, kepuasaannya yang terlalu dini dan keinginan Sukuna untuk membunuhnya membuat Gojo salah perhitungan dan membuatnya tewas.
Dalam wawancaranya, Gege mengungkapkan bahwa Gojo terlalu cepat berpuas diri setelah berhasil menghancurkan Mahoraga hingga membuatnya lengah. Setelah Mahoraga hancur, Gojo berpikir Sukuna tidak lagi bisa lepas dari domainnya. Di situlah tokoh ikonik JJK itu terkena tebasan Sukuna yang seharusnya bisa dihindarinya.
Sebenarnya kelengahan Gojo tidak hanya terjadi sekali. Pada pertarungannya melawan Toji pun, ia lengah hingga membuatnya hampir meninggal jika ia tidak segera menggunakan kecerdasannya untuk memahami jurusnya lebih dalam.
Apa pun alasan yang digunakan Gege untuk menjelaskan akhir pertarungan itu, kita semua tahu alasan sebenarnya. Gojo harus mati agar satu-satunya yang menjadi pembunuh Sukuna adalah Yuji yang merupakan inang jari Sukuna sendiri sekaligus tokoh utama di Jujutsu Kaisen.***