DailyDoseIndonesia.com – Kabar gembira bagi warga Blitar dan sekitarnya! PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan kini menyediakan layanan kereta ekonomi jarak jauh bersubsidi dengan tarif super terjangkau.
Salah satu yang paling diminati adalah KA Kahuripan jurusan Blitar–Kiaracondong (Bandung) yang kini hanya dibanderol Rp80.000 hingga Rp84.000 saja!
Program ini merupakan bagian dari skema Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik, yang ditujukan untuk menghadirkan transportasi berbasis rel yang terjangkau, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“PSO adalah bentuk nyata dukungan pemerintah melalui DJKA Kemenhub dan KAI Group untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat luas. Ini bukan sekadar subsidi, tapi solusi konkret untuk keadilan akses transportasi,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manajer Humas KAI Daop 7 Madiun.
Tak Hanya Blitar–Bandung
Selain KA Kahuripan, beberapa kereta PSO lainnya juga melintas atau berangkat dari wilayah Daop 7 Madiun, seperti:
- KA Sri Tanjung (Lempuyangan–Surabaya Gubeng–Ketapang): Rp88.000–Rp94.000
Harga tersebut terbilang murah meriah untuk jarak tempuh ratusan kilometer dengan layanan KA yang nyaman, aman, dan tepat waktu.
Tren Pengguna Naik, Minat Masyarakat Tinggi
Selama dua tahun terakhir, jumlah penumpang KA bersubsidi terus mengalami peningkatan signifikan:
📊 2023: 377.150 pelanggan
📊 2024: 421.362 pelanggan
📊 Januari–April 2025: 106.330 pelanggan (naik 10% dari target awal 96.602)
“Data ini mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap kereta ekonomi bersubsidi. Harga terjangkau tidak lantas mengorbankan kenyamanan dan keamanan,” imbuh Zainul.
KAI menyebut pertumbuhan ini tak lepas dari peran aktif DJKA dalam menyusun kebijakan, mengawasi layanan, dan mengalokasikan anggaran subsidi secara berkelanjutan.
Transportasi Masa Depan yang Ramah Lingkungan
PSO tak hanya soal harga murah, tapi juga bagian dari visi besar transisi menuju moda transportasi yang lebih aman, efisien, inklusif, dan rendah emisi.
“PSO harus dilihat sebagai investasi masa depan yang berkelanjutan. KAI berkomitmen untuk terus bersinergi lintas sektor agar kereta api makin menjadi andalan masyarakat Indonesia,” tutup Zainul.
