Daily Dose Indonesia – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjangkau penerima yang lebih luas mulai 2026. Tidak hanya murid sekolah, pemerintah memastikan guru dan relawan posyandu juga akan mendapatkan fasilitas makanan bergizi. Keputusan ini menandai penguatan visi nasional dalam membangun generasi sehat menuju Indonesia Emas 2025.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi menyetujui usulan perluasan MBG. Keputusan ini seiring dengan peningkatan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) yang naik signifikan dari Rp71 triliun pada 2025 menjadi Rp268 triliun pada 2026. Dengan anggaran tersebut, target penerima program diperkirakan mencapai 82,9 juta orang, sementara biaya harian program diproyeksikan sekitar Rp1,2 triliun.
Sekretaris Badan Gizi Nasional, Sarwono, menegaskan bahwa keputusan presiden memberikan landasan kuat bagi pelaksanaan program di lapangan. “Seiring dengan adanya peningkatan anggaran BGN pada 2026, meningkat tiga kali lipat dari 2025, maka usulan pemberian MBG bagi guru sekolah dan relawan posyandu mendapat jatah makan bergizi gratis telah disetujui Presiden Prabowo Subianto,” ujar Sarwono, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Liputan6.
Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut memberi kepastian bagi seluruh pihak yang terlibat dalam program gizi nasional. “Ya ini sudah disetujui Bapak Presiden Prabowo Subianto sehingga guru dan relawan posyandu tetap dapat MBG, sehingga menjadi pedoman kegiatan bagi SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di daerah setempat,” kata Sarwono.
Dampak Diharapkan dari Perluasan MBG
Perluasan cakupan penerima MBG diharapkan dapat:
-
Memberi dukungan kesejahteraan tambahan bagi guru, yang selama ini menjadi ujung tombak pendidikan.
-
Meningkatkan motivasi relawan posyandu yang berperan penting dalam layanan gizi masyarakat di tingkat desa.
-
Memperkuat fondasi kesehatan generasi muda sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Tantangan Pelaksanaan
Meski menjadi kabar gembira, sejumlah tantangan menanti, antara lain:
-
Distribusi logistik makanan bergizi yang harus merata hingga daerah terpencil.
-
Pengawasan kualitas gizi agar sesuai standar kesehatan nasional.
-
Tata kelola anggaran yang transparan agar publik percaya pada program berskala besar ini.
Perluasan MBG ke guru dan relawan posyandu menegaskan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2025. Dengan dukungan fiskal yang kuat, program ini tidak hanya menguatkan generasi muda, tetapi juga memberi penghargaan kepada para pendidik dan relawan yang menjadi garda depan layanan gizi masyarakat.