Daily Dose Indonesia – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar meluncurkan program Rastrada (Beras Kesejahteraan Rakyat Daerah) untuk triwulan kedua tahun 2025. Dalam pelaksanaan tahap kali ini, Pemkot menambah jumlah penerima manfaat menjadi 7.751 warga, meningkat sekitar 1.500 orang dari periode sebelumnya.
Penambahan ini dilakukan agar lebih banyak masyarakat kurang mampu di wilayah Kota Blitar dapat terjangkau oleh bantuan pangan tersebut. Penambahan itu dilakukan setelah proses pemutakhiran data penerima yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Walikota Blitar, Syauqul Muhibbin mengungkapkan, pembaruan data dilakukan secara kolaboratif, melibatkan struktur masyarakat mulai dari RT, RW, pendamping PKH, kader posyandu, LPMK, hingga pekerja sosial masyarakat (PSM). Hal ini dilakukan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi warga yang bisa saja berubah. Termasuk mencoret penerima yang sudah tidak memenuhi syarat, seperti meninggal dunia atau pindah domisili.
Mas Ibin, sapaan akrab Walikota Syauqul Muhibbin, menegaskan pentingnya pembaruan data secara berkala dan pendistribusian bantuan yang tepat sasaran. Pihaknya mempercayakan pada struktur masyarakat dalam pendataan, sehingga itu bisa menjawab kekhawatiran dari masyarakat yang sebelumnya menerima bantuan, namun pada periode ini tidak lagi mendapatkan.
“Nyuwun sewu mungkin ada yang bertanya dulu saya dapat bantuan sekarang kok tidak dapat. Insya Allah pemerintah seperti yang dikatakan Pak Ketua DPRD, berusaha semaksimal mungkin untuk melayani penjenengan sedoyo dan berusaha semaksimal mungkin untuk menambah bantuan-bantuan sosial,” ujar Mas Ibin saat menyalurkan bantuan Rastrada secara simbolis, Senin (30/6/2025).
Mas Ibin juga menekankan bahwa Pemkot Blitar tidak hanya fokus pada bantuan pangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
“Sekaligus menambah bagaimana caranya perekonomian masyarakat tumbuh subur, berkembang sehingga masyarakat yang kecil-kecil meningkatkan kualitas ekonominya untuk Kota Blitar yang maju, Kota Blitar yang baru menuju kota masa depan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Blitar di tribulan pertama tahun 2025 mengalami penurunan drastis dari 9.514 menjadi 6.274. Penyusutan ini terjadi setelah dilakukan pemadanan data dengan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) oleh BPS, yang bertujuan memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan menghindari tumpang tindih penerima. Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Sad Sasmitarti, menjelaskan bahwa pemadanan ini merupakan upaya untuk menyempurnakan akurasi data penerima bantuan.
Selain itu, sistem penyaluran beras Rastrada juga mengalami perubahan. Mulai tahun ini, penyaluran dilakukan secara nontunai melalui warung-warung mitra yang telah diseleksi, menggantikan sistem distribusi langsung. Dengan hanya memindai barcode, KPM bisa memperoleh Rp.130.000 per bulan. Sistem ini dinilai lebih efisien, mendukung ketahanan pangan, perlindungan sosial, serta mendorong transaksi digital dan pertumbuhan UMKM lokal.