Daily Dose Indonesia, Blitar – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin turun langsung dalam mereformasi managemen RSUD Mardi Waluyo Blitar. Mengawali itu tegas menunjuk dr. Bernard Theodore Ratulangi, Sp.PK sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur pada Senin (2/6/2025) mempersiapkan babak baru pengelolaan rumah sakit milik Pemerintah Kota Blitar tersebut.
Mas Ibin pun Senin pagi itu mengenalkan pengganti direktur yang sebelumnya pensiun tersebut kepada jajaran manajemen rumah sakit. Dia menegaskan pentingnya penataan ulang manajemen secara menyeluruh.
“Manajemen rumah sakit ini harus kita tata ulang. Kita mulai dari SDM, sistem keuangan, sampai penguatan peran BLUD,” tegasnya.
Mas Ibin menyatakan tidak hanya datang sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai pembina kepegawaian yang bertanggung jawab penuh terhadap kondisi RSUD Mardi Waluyo, yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi krisis kepercayaan publik akibat layanan yang menurun dan kondisi keuangan yang kolaps. Diketahui, rumah sakit tersebut menanggung utang hingga Rp12 miliar, dan jasa pelayanan tenaga kesehatan sempat tertunggak.
Untuk mendukung proses perombakan, Pemkot Blitar saat ini sedang menunggu izin dari Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan rotasi dan mutasi jabatan struktural. “Kami sedang menunggu izin dari Kemendagri. Begitu turun, rotasi dan mutasi akan langsung kami lakukan. Ini bagian dari penyegaran sekaligus efisiensi,” ujarnya.
Evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja juga menjadi fokus utama. Menurutnya, rumah sakit harus efisien dan profesional. “Kita siapkan perombakan besar. SDM-nya akan kita evaluasi. Kalau perlu dikurangi, ya akan dikurangi. Ini untuk efisiensi dan profesionalitas,” imbuhnya.
Namun reformasi ini tidak hanya berhenti pada aspek manajerial. Mas Ibin juga menekankan pentingnya peningkatan fasilitas, sistem kerja berbasis reward and punishment, serta pengawasan yang ketat. “Sebelum bicara marketing, kita benahi dulu pelayanan dan fasilitasnya. RSUD Mardi Waluyo harus jadi rujukan utama, tidak hanya di Kota Blitar, tapi juga di kawasan Blitar Raya,” tandas walikota yang dikenal supel tersebut.
Sebagai bentuk keseriusan, Mas Ibin bahkan berkomitmen akan berkantor langsung di RSUD Mardi Waluyo selama masa transformasi berlangsung. “Minggu ini saya akan siapkan ruang kerja di rumah sakit ini. Saya ingin setiap langkah perubahan bisa saya kawal langsung. Ini bukan wacana, ini komitmen,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Plt Direktur RSUD Mardi Waluyo, dr. Bernard Theodore Ratulangi, menyambut langkah Walikota Blitar yang menunjuknya sebagai plt direktur. Untuk selanjutnya dirinya akan mempersiapkan langkah konkret dilakukan manajemen dibawahnya. “Kami siap bekerja cepat dan tepat. Kami butuh dukungan dari semua elemen rumah sakit agar transformasi ini tidak hanya jadi rencana, tapi benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya.