Daily Dose Indonesia, Blitar – Tradisi dan kemajuan industri ternyata bisa berjalan beriringan. Hal ini tergambar jelas dalam acara pembukaan musim giling tebu tahun 2025 yang digelar oleh Pabrik Gula Rejoso Manis Indo (RMI) di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, pada Senin (26/5/2025) lalu.
Kegiatan tersebut tidak hanya menandai dimulainya proses industri giling tebu, namun juga mengangkat budaya lokal melalui pelaksanaan ritual ‘Manten Tebu’, sebuah tradisi yang sarat nilai kearifan lokal.
Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, yang hadir dalam acara tersebut, menegaskan pentingnya sinergi antara investasi dan budaya dalam pembangunan daerah. Menurutnya, keberadaan industri seperti RMI harus menjadi pintu masuk peningkatan ekonomi masyarakat, namun tanpa meninggalkan jati diri lokal.
“Seperti yang diselenggarakan di RMI kemarin, pembukaan giling tebu tahun ini dikemas sangat bagus—antara perpaduan giling secara modern tapi tidak meninggalkan tradisi budaya lokal. Di situ ada yang namanya manten tebu, yang notabene merupakan kegiatan tradisional masyarakat,” ujar Supriadi saat dihubungi Sabtu (31/5/2025).
Lebih jauh, Supriadi menyampaikan bahwa DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen untuk terus memfasilitasi masuknya investasi dengan tetap berpijak pada visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami berharap ke depan semakin banyak investor datang ke wilayah Kabupaten Blitar. Harapannya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga perekonomian masyarakat,” ujarnya.
“Dengan fasilitas yang kami miliki sebagai pemerintah daerah dan DPRD, kita siap membantu dan mempermudah investor masuk, dengan tujuan meningkatkan PAD dan memajukan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Supriadi yang akrab disapa Pak Kuwat itu menilai bahwa pelestarian budaya seperti manten tebu juga dapat menjadi nilai tambah ekonomi, termasuk dalam sektor pariwisata dan citra positif investasi.
“Kemajuan zaman itu tidak harus meninggalkan budaya-budaya yang baik di masyarakat. Justru ini bisa menjadi kekuatan lokal yang mendukung ekonomi daerah,” tutur Kuwat yang juga menjabat Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar.
Tradisi Manten Tebu yang digelar RMI turut dihadiri oleh Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Beky Herdiansyah bersama sejumlah pejabat dan tokoh daerah. Dalam sambutannya, Bupati Rijanto menekankan bahwa Binangun akan dikembangkan sebagai kawasan industri, dan pemerintah daerah saat ini tengah melakukan evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk mendukung hal tersebut.
“Acara Manten Tebu ini bukan sekadar perayaan atau seremoni, tetapi mengandung kearifan lokal yang luar biasa. Ini mengajarkan kita rasa syukur atas alam, tanah yang subur, dan tanaman tebu yang memberikan banyak manfaat,” ujar Bupati Rijanto.