Daily Dose Indonesia – Pemerintah Kabupaten Blitar melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) Metode Operasi Wanita (MOW). Program KB jenis ini merupakan rekomendasi pemerintah pusat, menyasar pengendalian pertumbuhan penduduk sekaligus memberi dukungan nyata bagi peserta, berupa bantuan biaya hidup sebesar Rp450 ribu bagi mereka yang lolos seleksi.
Bupati Blitar Rijanto membuka simbolis kegiatan operasi KB tersebut di RSUD Srengat, Sabtu (26/7/2025). Hadir tokoh seperti Anggota DPR RI Nurhadi, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur Erna, Komandan Kodim 0808 Blitar, perwakilan Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar Nasikah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Direktur RSUD Srengat dr. Baehaki, serta Kepala DPKBP3A Kabupaten Blitar, Hankam.
Apa Itu MOW dan Mengapa Direkomendasikan Pemerintah?
Metode Operasi Wanita (MOW) merupakan metode kontrasepsi permanen bagi perempuan. Metode itu melalui prosedur bedah kecil, dengan tujuan menghentikan kemampuan reproduksi. Medis merekomendasikan motode ini bagi perempuan yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi, serta dianggap aman dan efektif dalam jangka panjang.
MOW menjadi salah satu alternatif pilihan dalam program Keluarga Berencana (KB) karena membantu pengaturan jarak kelahiran anak secara efektif. Dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak, keluarga dapat lebih fokus pada pengasuhan dan pendidikan yang berkualitas, sekaligus menjaga kestabilan ekonomi rumah tangga.
Menurut Bupati Rijanto, para peserta MOW tidak hanya menunjukkan semangat mendukung program pemerintah, tetapi juga kesadaran tinggi terhadap pentingnya manajemen keluarga. “Mereka tahu persis manfaat MOW. Mereka ingin punya keturunan yang bisa diatur jarak kelahirannya. Kalau jaraknya bisa diatur, dua anak cukup itu bisa dibesarkan dengan optimal,” ujarnya.
Peserta Dapat Bantuan Uang 450 Ribu
Program KB MOW kali ini menarik antusiasme besar. Berdasarkan data dari DPKBP3A Kabupaten Blitar, dari seluruh pendaftar, terdapat 142 peserta yang lolos seleksi kesehatan dan siap menjalani operasi. Para peserta tidak hanya mendapat pendampingan dari kader Posyandu dan PLKB (Petugas Lapangan KB), tetapi juga bantuan biaya hidup pascaoperasi dari pemerintah.
“Alhamdulillah mereka setelah selesai sehat mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp450 ribu. Uang itu dari DAK (Dana Alokasi Khusus) yang disalurkan lewat DPKBP3A,” ujar Rijanto.
Rijanto juga menyoroti besarnya peran para kader Posyandu dan tenaga kesehatan. Ia menyampaikan rasa haru dan apresiasinya kepada para kader yang dengan sukarela mendampingi peserta dari rumah, selama tindakan medis, hingga masa pemulihan.
“Betul-betul saya salut. Mereka mendampingi dari rumah, sampai ke rumah sakit, hingga nanti pulang kembali. Ini bentuk gotong royong luar biasa,” katanya.
Kolaborasi dengan TNI, Pelayanan Semakin Maksimal
Dalam pelaksanaan KB MOW kali ini, Pemerintah Kabupaten Blitar juga bekerja sama dengan unsur TNI, khususnya tim medis dari Angkatan Darat yang dipimpin Kolonel Dokter Yudi. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Hari Bakti TNI AU, yang semakin menegaskan semangat kolaborasi antarinstansi untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Terima kasih kepada Pak Komandan Kodim yang juga melibatkan anggota dalam membantu kelancaran kegiatan ini. Apresiasi saya berikan juga ke manajemennya RSUD Srengat yang sangat rapi dan solid,” ucap Bupati Rijanto.
Menata Masa Depan Keluarga yang Lebih Baik
Lewat pendekatan yang komprehensif, program KB MOW bukan hanya sekadar pelayanan kesehatan. Lebih dari itu, ia merupakan langkah strategis untuk menciptakan keluarga yang berkualitas, stabil secara ekonomi, dan mampu menatap masa depan dengan lebih baik.
Rijanto menutup dengan kisah pribadi dan harapan besar terhadap program ini. “Saya sendiri punya dua anak, cukup. Saya didik sejak kecil sampai tumbuh besar. Kalau punya anak banyak, sulit mengatur. Contohnya Pak Nurhadi itu, anaknya kembar tiga. Harus punya tiga pembantu! Untung anggota DPR RI,” ujarnya disambut tawa.
Dengan semangat kebersamaan, dukungan lintas sektoral, dan partisipasi aktif masyarakat, Kabupaten Blitar menegaskan diri sebagai salah satu daerah yang konsisten mendukung program pengendalian penduduk nasional.