DDI, BLITAR – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, menggulirkan gagasan inovatif yang menyasar langsung pada penguatan ketahanan pangan keluarga dan peningkatan pendapatan masyarakat kota. Di tengah keterbatasan lahan di wilayah perkotaan, Mas Ibin mendorong warganya untuk memanfaatkan setiap sudut lahan sempit dengan menanam komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi.
Mas Ibin menilai bahwa tantangan utama pertanian di kota seperti Blitar bukan pada semangat warganya, melainkan pada ketersediaan ruang tanam. Namun, keterbatasan tersebut bukan penghalang jika masyarakat bisa memilih komoditas yang tepat dan mengelola dengan sistem budidaya yang efisien.
“Tanamannya nggak begitu banyak membutuhkan lahan dan harus bernilai tinggi, salah satunya cabai yang bisa naik per kg sampai Rp 160 ribu. Kemudian tanaman buah yang bernilai tinggi seperti durian Musang King dan alpukat juga bagus ditanam di Blitar dan punya peluang ekspor,” ungkap Mas Ibin, Senin (14/4/2025).
Gagasan ini tidak berhenti pada sekadar ajakan. Pemkot Blitar juga telah merancang program dukungan menyeluruh agar ide ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh masyarakat. Dukungan tersebut meliputi pelatihan, pendampingan teknis, hingga distribusi bibit unggulan bagi warga yang berminat menjalankan pertanian skala rumah tangga.
Mas Ibin juga menekankan bahwa pertanian perkotaan tidak harus selalu bergantung pada lahan luas. Dengan penggunaan media tanam sederhana seperti polybag, pot, atau lahan pekarangan, masyarakat sudah bisa mulai menanam dan menghasilkan.
Langkah ini diyakini tidak hanya mendukung ketahanan pangan keluarga, tetapi juga berpotensi menciptakan peluang usaha baru di sektor pertanian kota. Lebih dari itu, program ini akan turut membentuk lingkungan perkotaan yang lebih hijau, sehat, dan produktif.
Dengan pendekatan visioner yang menyentuh langsung kebutuhan dan potensi masyarakat, gagasan Mas Ibin ini menjadi salah satu solusi strategis dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan krisis pangan di masa depan. Kota Blitar, di bawah kepemimpinannya, bergerak menjadi kota yang mandiri dan inovatif dalam pengelolaan sumber daya lokal.