BGN Buka Lowongan Kerja 20 Ribu Ahli Gizi untuk Perbaikan MBG

BGN Buka Lowongan Kerja 20 Ribu Ahli Gizi untuk Perbaikan MBG
Ilustrasi penerimaan ahli gizi untuk program MBG.

Daily Dose Indonesia — Badan Gizi Nasional (BGN) membuka kesempatan besar bagi para tenaga ahli gizi di seluruh Indonesia untuk bergabung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Lembaga ini menargetkan rekrutmen sekitar 20 ribu ahli gizi yang akan ditempatkan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kehadiran para ahli gizi diharapkan memperkuat kualitas pangan yang disajikan dan mengurangi potensi masalah keamanan makanan.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa setiap SPPG wajib memiliki minimal satu ahli gizi untuk mengawasi proses penyediaan menu. Menurutnya, langkah ini menjadi kunci agar MBG berjalan sesuai tujuan menyehatkan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Per hari ini ada 10.258 SPPG,” kata Dadan mengutip katadata Jumat (3/10/2025). BGN menargetkan membentuk 31 ribu SPPG di seluruh Indonesia agar distribusi layanan makan bergizi dapat menjangkau setiap wilayah.

Dadan menjelaskan mekanisme rekrutmen tenaga ahli gizi dilakukan sesuai kebutuhan masing-masing SPPG. Proses ini menjadi urusan calon mitra penyelenggara MBG yang bekerja sama dengan pemerintah.

“Calon mitra biasanya merekrut ahli gizi dua bulan sebelum operasional,” ujarnya.

Dorong Transparansi Rekrutmen Ahli Gizi

BGN menyadari bahwa tingginya kebutuhan tenaga ahli gizi harus dibarengi proses rekrutmen yang terbuka dan transparan. Perekrutan diharapkan benar-benar mengutamakan keahlian kandidat agar mampu menjalankan tanggung jawabnya secara profesional.

Keterlibatan para ahli gizi profesional diyakini menjadi fondasi penting untuk menjaga kualitas gizi dan kebersihan makanan di dapur MBG. Tanpa pengawasan yang baik, risiko insiden seperti keracunan pangan dapat meningkat.

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyangn, menyebut saat ini BGN masih kekurangan tenaga ahli gizi di unit SPPG. Ia mengajak seluruh tenaga gizi di Indonesia untuk segera mendaftar.

“Lebih senang lagi kalau yang sudah berpengalaman,” kata Nanik mengutip dari sumber yang sama, Jumat (26/9/2025).

Meski begitu, BGN tetap membuka peluang bagi lulusan baru untuk bergabung. Menurut Nanik, generasi muda memiliki akses luas terhadap informasi sehingga cepat beradaptasi dan belajar.

“Kalau ada salah-salah mari kita perbaiki, tapi kasih kesempatan mereka juga untuk bisa bekerja di dapur MBG, daripada menganggur,” ujarnya.

Harapan Tidak Ada Lagi Keracunan

Upaya memperluas tenaga ahli gizi bukan tanpa alasan. BGN mencatat adanya 5.914 penerima manfaat MBG mengalami keracunan sejak Januari hingga 25 September di 70 lokasi. Korban yang terdampak meliputi anak sekolah dan ibu hamil.

Menurut laporan BGN, sejumlah bakteri penyebab keracunan ditemukan pada bahan makanan seperti E. coli pada air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso; Salmonella pada ayam, telur, dan sayuran; serta Bacillus cereus pada mie. Selain itu, kontaminasi air menyebabkan penyebaran bakteri Coliform, Klebsiella, Proteus, hingga kandungan logam berat timbal (Pb).

Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah, sehingga kebutuhan ahli gizi profesional menjadi semakin mendesak. Keberadaan ahli gizi diharapkan mampu mengawasi kebersihan, kualitas bahan, hingga cara penyajian makanan agar lebih aman.

Dampak bagi Kesehatan dan Kepercayaan Publik

Langkah BGN untuk memperluas rekrutmen ahli gizi dinilai dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap program MBG. Masyarakat menginginkan jaminan bahwa makanan yang disediakan tidak hanya bergizi tetapi juga aman dikonsumsi.

Penerapan rekrutmen yang transparan akan menutup peluang praktik penyalahgunaan, seperti perekrutan tenaga yang tidak memenuhi kualifikasi. Selain itu, keberadaan tenaga gizi yang mumpuni di setiap SPPG bisa menekan angka kasus keracunan makanan.

Program MBG diharapkan tidak hanya menjadi solusi mengurangi angka gizi buruk, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup anak-anak sekolah dan kelompok rentan lainnya. Dengan dukungan tenaga ahli gizi yang kompeten, visi tersebut diyakini dapat tercapai.

Menuju Program MBG yang Lebih Baik

Dengan target penempatan 20 ribu ahli gizi baru di seluruh Indonesia, BGN menunjukkan keseriusannya dalam membenahi kualitas program MBG. Perekrutan ini diharapkan tidak hanya mengatasi kekurangan tenaga kerja, tetapi juga memperkuat fondasi layanan publik di bidang pangan sehat.

Jika transparansi dan profesionalisme terjaga, program MBG akan berjalan lebih efektif, mengurangi risiko kesehatan, serta meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat. Dukungan penuh dari ahli gizi profesional di setiap dapur MBG menjadi langkah krusial untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan produktif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *