Daily Dose Indonesia — Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin atau akrab disapa Mas Ibin mendorong lahirnya generasi muda yang kreatif dan mandiri di bidang ekonomi. Melalui berbagai pelatihan keterampilan kerja yang digelar oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja, pemerintah kota menyiapkan wadah baru berupa pasar kreatif yang akan dikelola sepenuhnya oleh anak muda.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung PKPRI Kota Blitar pada Selasa (28/10/2025) itu diikuti 116 peserta dari berbagai kelurahan. Mereka mengikuti pelatihan lifeskill seperti Bahasa Jepang, Barista, Las, Servis HP, Video Editing, dan Pembuatan Kripik. Program ini didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 dan dirancang agar tidak sekadar melatih keterampilan teknis, tetapi membentuk ekosistem ekonomi kreatif di tingkat lokal.
Mas Ibin menyebut pelatihan ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah nyata pemerintah untuk membangun semangat kemandirian generasi muda Blitar. “Tentunya ini dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda dan memfasilitasi warga Kota Blitar untuk mengembangkan skill-nya. Kami ingin anak muda yang ikut pelatihan ini bisa mengisi ruang-ruang ekonomi baru,” ujarnya.
Menariknya, pelatihan kali ini tidak memberikan uang transport bagi peserta. Meski begitu, antusiasme warga tetap tinggi. “Teman-teman yang datang ini betul-betul cari ilmu, cari pengalaman, dan cari skill. Mereka datang bukan karena insentif, tapi karena ingin berkembang,” kata Mas Ibin menekankan.
Ia menilai antusiasme itu menjadi bukti bahwa semangat belajar dan berwirausaha masih kuat di kalangan anak muda Blitar. Pemerintah kota pun ingin menyalurkan semangat tersebut ke dalam wadah produktif yang berkelanjutan. “Saya ingin membuka beberapa tempat menjadi pasar kreatif, menjadi ruang bagi anak muda untuk berkreasi dan berjualan. Pengelolaannya nanti juga diisi oleh anak-anak muda,” ungkapnya.
Menurut Mas Ibin, konsep pasar kreatif ini akan menjadi wajah baru ekonomi kota yang melibatkan generasi muda dalam pengelolaan dan pengembangannya. Ia ingin agar anak muda tidak hanya menjadi pelaku pasif, tetapi penggerak utama dalam membangun ekonomi lokal. “Bukan berarti kita menafikan yang senior, tapi kita beri kesempatan anak-anak muda ini untuk kreatif dan menunjukkan gagasan mereka,” lanjutnya.
Selain mencetak sumber daya manusia terampil, Pemkot Blitar juga menyiapkan fasilitasi lanjutan bagi para peserta. Pemerintah akan mendampingi mereka yang ingin membuka usaha sendiri, termasuk memberikan akses pembiayaan dan bantuan alat. “Kami tidak ingin pelatihan ini berhenti di ruang kelas. Setelah pelatihan, peserta akan kami bimbing agar mandiri dan bisa membuka lapangan kerja sendiri,” jelasnya.
Mas Ibin menambahkan, bagi peserta yang mengikuti pelatihan bahasa, pemerintah juga akan membantu menghubungkan mereka dengan program magang di Jepang atau Korea melalui kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja. “Kami akan bantu mengakseskan syarat, link, bahkan pembiayaannya jika dibutuhkan. Intinya pemerintah hadir dari pelatihan hingga ke tahap kemandirian,” ujarnya.
Sekadar diketahui, kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari agenda tahunan Pemkot Blitar dalam pemanfaatan DBHCHT untuk pemberdayaan tenaga kerja dan UKM. Melalui sinergi antara pelatihan keterampilan, dan pembinaan usaha, Pemerintah Kota Blitar berharap muncul kemandirian ekonomi dan daya cipta generasi muda yang aktif berwirausaha.





