Pria Perlente Naik Motor Keliling Blitar, DGR 2025 Gaungkan Isu Kesehatan

Pria Perlente Naik Motor Keliling Blitar, DGR 2025 Gaungkan Isu Kesehatan
Sumber Foto Diambil oleh: Mas Nip, IG: masnip.png

Blitar – Ratusan pria berpenampilan perlente terlihat berkonvoi mengendarai motor klasik dan custom di Kota Blitar, Minggu (18/5/2025). Mereka bukan sedang syuting film lawas, melainkan mengikuti gelaran tahunan Distinguished Gentleman’s Ride (DGR) yang digelar serentak di berbagai kota di dunia.

DGR Blitar 2025 ini diikuti oleh sekitar 100 hingga 150 peserta, sebagian besar berasal dari komunitas motor Vespa, custom, dan moge yang ada di Blitar. Para peserta tampil nyentrik dengan jas, rompi, dasi, hingga sepatu pantofel mengilap.

Bacaan Lainnya

Tatag Prayoga atau yang akrab disapa Bonteg, salah satu host DGR Blitar, menyebut ini adalah tahun kedua Blitar secara resmi menjadi bagian dari DGR internasional yang bermarkas di Australia. Ia menyampaikan bahwa acara tahun ini tak kalah meriah dari tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah ini tahun kedua kita ikut DGR. Tahun ini seramai tahun kemarin. Ini acara internasional yang diadakan serentak di berbagai kota di seluruh dunia. Kita riding pakai kostum gentlemen sambil menggalang donasi dan kepedulian untuk isu kesehatan pria,” ujar Bonteg.

DGR bukan sekadar konvoi motor. Gerakan ini berkolaborasi dengan Movember Foundation, lembaga global yang fokus pada isu kesehatan pria, khususnya kesehatan mental dan kanker prostat. Nama “Movember” berasal dari penggabungan kata “moustache” (kumis) dan “November,” yang menjadi simbol kampanye global ini.

dr Bayu Perkasa Roos, host DGR Blitar lainnya yang juga dikenal sebagai praktisi kesehatan, menekankan pentingnya gerakan ini dalam meningkatkan kesadaran pria akan kesehatan mereka sendiri.

“DGR ini awalnya memang ditujukan untuk isu kesehatan pria, terutama kesehatan mental dan kanker prostat. Karena pria identik dengan dunia otomotif, maka riding jadi sarana solidaritas yang kuat,” terang dr Bayu, yang akrab disapa Baroz.

Menurutnya, gerakan ini telah banyak menyadarkan para pria di berbagai penjuru dunia untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya.

“Banyak yang akhirnya memeriksakan diri, konsultasi ke dokter, dan jadi lebih aware. Jadi movement ini bukan sekadar gaya-gayaan, tapi punya dampak nyata,” tegasnya.

Ia menambahkan, melalui riding ini, para bikers tidak hanya menyalurkan hobi, tetapi juga menjadi bagian dari aksi solidaritas yang berdampak bagi sesama. “Riding penting. Tapi peduli dan terus sehat itu jauh lebih penting,” tutup Baroz.

Para peserta DGR Blitar 2025 berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut dan berkembang tiap tahunnya. Selain sebagai ruang berekspresi bagi para pencinta motor klasik, juga sebagai wadah aksi nyata untuk isu sosial yang sering luput dari perhatian.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *