DDI, Surabaya – Pemerintah Kota Blitar memperkuat jejaring kolaborasi regional dengan menjalin kemitraan strategis bersama Kota Depok, Samarinda, Bekasi, dan Palangkaraya, hingga Jumat (9/5/2025). Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan secara bertahap di Gerai Pamer Kota Blitar pada gelaran Indonesia City Expo (ICE) 2025, yang berlangsung di Grand City Surabaya, bersamaan dengan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Sinergi Blitar-Depok: Model Kolaborasi Ketahanan Pangan
Kerja sama pertama ditandai dengan penandatanganan MoU antara Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), dan Wali Kota Depok, Supian Suri, yang fokus pada penguatan ketahanan pangan. “Kerja sama ini menjadi bukti komitmen kami untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan saling mendukung antardaerah. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat meningkatkan ketersediaan pangan berkualitas bagi masyarakat di kedua kota,” tegas Mas Ibin.
Ia menambahkan, kemitraan ini akan memperkuat ekosistem pangan nasional dengan menghubungkan daerah penghasil (Blitar) dan daerah konsumen (Depok) secara langsung. “Dengan demikian, kita dapat memastikan pasokan pangan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para petani di Blitar,” jelasnya.
Perluasan Kemitraan dengan Samarinda, Bekasi, dan Palangkaraya
Tak hanya dengan Depok, Blitar juga menggandeng tiga kota lain—Samarinda, Bekasi, dan Palangkaraya—untuk memperluas akses pasar melalui Blitar Trade Center (BTC) sebagai hub perdagangan produk unggulan. “Melalui kemitraan ini, kami berharap produk-produk unggulan Blitar dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk di Palangkaraya dan sekitarnya. BTC akan menjadi platform strategis yang menghubungkan produsen dan konsumen lintas wilayah,” ujar Mas Ibin.
Kerja sama ini mencakup:
- Penguatan ketahanan pangan (beras, telur, buah-buahan, dan komoditas pertanian lainnya).
- Pengembangan ekonomi lokal melalui perluasan distribusi produk UMKM Blitar.
- Optimalisasi BTC sebagai pusat perdagangan antarpulau.
Dampak Strategis: Dari Petani Hingga Konsumen
Mas Ibin menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah nyata untuk memberdayakan petani dan pelaku usaha. “Melalui sinergi ini, kami ingin memastikan bahwa program ketahanan pangan tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, dari petani hingga konsumen,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Supian Suri, menyambut positif kerja sama ini sebagai solusi memenuhi kebutuhan pangan warganya. “Kemitraan dengan Blitar sebagai penghasil komoditas pertanian dan peternakan akan memperkuat pasokan pangan di Depok,” ujarnya.
ICE 2025 & APEKSI: Wadah Kolaborasi Antardaerah
Indonesia City Expo (ICE) 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran produk unggulan, tetapi juga momentum strategis untuk mempercepat kerja sama antarkota. APEKSI sebagai fasilitator turut mendorong terciptanya sinergi seperti ini guna menghadapi tantangan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dengan kemitraan ini, Blitar semakin mengukuhkan perannya sebagai pusat perdagangan regional sekaligus berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional melalui kolaborasi yang saling menguntungkan. Ke depan, model kerja sama seperti ini diharapkan dapat diadopsi oleh lebih banyak daerah di Indonesia.