Daily Dose Indonesia – Setelah sebelumnya sempat jadi perbincangan karena dalam agenda kunjungannya tidak tercantum ziarah ke makam Bung Karno, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akhirnya menunjukkan bahwa ia tetap mengingat jejak sejarah: ziarah dilakukan secara mendadak dan tanpa seremoni formal, bahkan menggunakan mobil Hiace, bukan kendaraan dinas resmi VVIP.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Blitar, Edy Wasono, mengaku tidak mengetahui lebih dulu kedatangan Gibran ke Makam Bung Karno pada Rabu (18/6/2025) pagi.
“Kami sendiri tidak tahu beliau ke sini karena mobil yang dipakai Hiace, sehingga kami tidak sadar,” kata Edy.
“Beliau, Bapak Wapres, sebelum mengunjungi lokasi produk unggulan maupun pembukaan pasar jadul, pada pukul 07.00 WIB sudah hadir di Makam Bung Karno dan melakukan ziarah,” imbuhnya.
Pernyataan Edy itu diperkuat oleh pengakuan Gibran sendiri usai meninjau bazar UMKM dalam rangkaian Pasar Jadul Blitar. Dalam keterangannya, Wapres menegaskan bahwa ziarah adalah hal wajib baginya jika mengunjungi Blitar.
“Jadi pagi hari ini saya bersama Bu Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, Forkopimda, Pangdam, Kapolda, jam 07.00 tadi kita nyekar ke makamnya Pak Presiden Soekarno, sang Proklamator,” ungkap Gibran.
“Kalau ke Blitar tentu saja wajib untuk nyekar ke beliau. Sebagai sang proklamator, Bapak Presiden Soekarno ini sudah memberikan sumbangsih yang luar biasa sekali untuk kemerdekaan bangsa dan pembangunan bangsa,” lanjutnya.
“Jadi kami sebagai generasi muda harus lebih semangat lagi untuk membangun bangsa ini, tentunya didukung oleh Pak Wali, Gubernur, Pak Bupati. Kita harus terus bersinergi,” tegas Gibran.
Gibran juga mengungkapkan alasan di balik digunakannya satu kendaraan, mobil Hiace, bersama rombongan pejabat daerah, termasuk Gubernur dan Forkopimda.
“Hari ini kita full satu hari, satu mobil tadi ya Bu Gubernur ya, satu mobil biar lebih enak koordinasi,” ucap Gibran sambil tersenyum.
“Karena sekali lagi tadi sudah saya sampaikan, saya sering bolak-balik Jatim terutama mengecek produksi pangan yang ada di sini. Karena pangan ini menjadi perhatian penting Pak Presiden. Dan ini yang sudah dijalankan Bu Gubernur sudah luar biasa sekali,” sambungnya.
“Dalam mobil tadi ada Bu Gubernur, Pak Wali, Pak Bupati, Pak Pangdam, Pak Kapolda lengkap semua. Jadi ini kan pusat dan daerah harus selalu sinergi. Program-program yang dijalankan harus sinergi semua dan saya kira ini sinerginya sudah cukup baik.”
Dengan ini, publik Blitar bisa merasa lega bahwa Wapres tetap memberi penghormatan di momen penting Bulan Bung Karno.
Walau sebelumnya dibuat bertanya-tanya atas absennya agenda ziarah dalam rundown resmi. Kehadiran Wapres di makam Proklamator pagi-pagi buta itu tetap menuai apresiasi—meski tentu saja, dengan sedikit rasa heran: apakah spontanitas ini memang bagian dari gaya politik baru, atau strategi stealth untuk menghindari seremoni yang terlalu formal?
Yang jelas, mobil Hiace kini naik pamor—setidaknya di mata para pejabat daerah. Di era protokoler super ketat, siapa sangka mobil sederhana itu bisa mengantar seorang Wapres ke makam Pahlawan Proklamator dengan cukup elegan.