Walikota Blitar Mas Ibin: Pemerintah Harus Sering-Sering Perhatikan Warga Disabilitas dan Tidak Mampu

Walikota Blitar, Mas Ibin, saat menyalurkan bantuan kementerian sosial untuk klaster disabilitas dan anak keluarga kurang mampu, Senin (21/4/2025).

DDI, Blitar — Pemerintah Kota Blitar kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelompok rentan dengan menyalurkan bantuan untuk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Klaster Disabilitas dan Anak. Sebanyak 110 penerima manfaat mendapatkan bantuan langsung dari Kementerian Sosial, yang disalurkan melalui Dinas Sosial Kota Blitar, Senin (21/4/2025), di Kantor Dinsos Kota Blitar.

Yang istimewa, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin—akrab disapa Mas Ibin—turun langsung menyerahkan bantuan tersebut. Dalam kesempatan itu, Mas Ibin menegaskan bahwa perhatian kepada penyandang disabilitas dan masyarakat kurang mampu harus dilakukan terus-menerus, bukan hanya sesekali.

Bacaan Lainnya

“Saya kira ini merupakan kreativitas Bu Kadinsos yang luar biasa ya. Kita memang, pemerintah, harus lebih peduli, lebih sering-sering kira-kira mengusahakan membantu masyarakat, terutama di klaster disabilitas maupun klaster yang tidak mampu,” ujar Mas Ibin.

Bantuan yang disalurkan kali ini mencakup klaster disabilitas dan juga anak-anak dari keluarga tidak mampu, termasuk 10 anak yang mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Sosial. Mas Ibin menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun antara Pemkot Blitar dan Kementerian Sosial, serta mendorong agar inisiatif seperti ini terus dilanjutkan.

Tak hanya sebatas bantuan sosial, Mas Ibin juga memaparkan langkah konkrit yang telah diambil Pemkot Blitar dalam memberdayakan penyandang disabilitas di sektor ketenagakerjaan. Salah satunya, dengan memasukkan penyandang disabilitas ke sejumlah perusahaan di Blitar, termasuk PT Sampoerna, yang telah menyerap puluhan tenaga kerja dari kalangan disabilitas.

“Kepedulian tidak hari ini saja. Sebelumnya, kami sudah masukkan beberapa disabilitas ke perusahaan. Salah satunya PT Sampoerna. Di sana ada kuota khusus bagi penyandang disabilitas. Saya kira ini salah satu upaya kita dalam dunia kerja,” tuturnya.

Untuk mereka yang memiliki potensi di sektor ekonomi kreatif, Mas Ibin menyatakan komitmennya untuk membantu mencari dan mencocokkan peluang kerja sesuai kemampuan.

Tak hanya fokus pada disabilitas, Pemkot Blitar juga bersiap meluncurkan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif revolusioner yang menyasar anak-anak dari keluarga tidak mampu. Sekolah ini akan berbasis asrama dengan sistem pendidikan gratis, sekaligus berorientasi pada pembentukan mental dan karakter unggul.

“Yang paling penting adalah perubahan mindset dari orang yang miskin, tidak mampu, menjadi anak-anak yang sekiranya itu menjadi seolah-olah anaknya Presiden, atau mungkin anaknya Wali Kota. Mentalnya harus kuat, tangguh,” tegasnya.

Dengan pembinaan intensif di asrama, Mas Ibin berharap generasi muda dari keluarga tidak mampu bisa memiliki cita-cita tinggi dan semangat juang luar biasa untuk mengubah nasib, serta menjadi dokter, insinyur, sarjana hukum, bahkan berprestasi hingga ke luar negeri.

Langkah ini, menurutnya, adalah cara strategis untuk memutus rantai kemiskinan, melalui pendidikan berkualitas nomor satu.

Penyaluran bantuan PPKS ini sekaligus menegaskan bahwa Pemkot Blitar tak hanya hadir saat krisis, tetapi juga dalam upaya jangka panjang membangun masa depan masyarakat rentan.

“Kita tidak boleh puas dengan hanya memberi bantuan hari ini. Harus ada upaya berkelanjutan untuk membuat mereka mandiri, bermartabat, dan punya masa depan cerah,” pungkas Mas Ibin.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Blitar, Sad Sasmintarti mengatakan bahwa tiap penerima manfaat menerima paket bantuan senilai Rp 984.300. Dalam paket isinya ada beras, minyak goreng, sarden kaleng, kecap, madu, handuk, sarung, kipas angin dan perlengkapan mandi.

“Iya betul itu kemarin kita usulkan ke kementerian sosial dan alhamdulillah bisa terealisasi pada warga kita yang terdata disabilitas dan anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *