DDI, BLITAR – Kota Blitar kini memiliki lembaga pendidikan berkualitas baru dengan diresmikannya gedung Kelompok Belajar-TK Islam Al-Azhar (KB-TKIA) 67 dan SD Islam Al-Azhar (SDIA) 74 di Jalan D.I. Panjaitan, Ngadirejo, Kota Blitar. Peresmian gedung baru ini dipimpin langsung Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin dan dihadiri sejumlah pejabat penting pada Kamis (10/4/2025).
Wali Kota Syauqul Muhibbin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pendirian lembaga pendidikan terkemuka yang kini ada di Kota Blitar. Al-Ahzar dikenal sebagai universitas tertua dan terkemuka di dunia, sedang KB-TKIA 67 dan SDIA 74 ini menjadi jaringannya yang menerapkan teknologi pendidikan dan kurikulum yang ada Universitas Al-Azhar.
“Al-Azhar merupakan salah satu pendidikan berkualitas nasional yang mau hadir di Kota Blitar. Ini kebanggaan kita,” ujar Mas Ibin, sapaan akrab wali kota.
Walikota menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mencerdaskan bangsa. “Kami mendukung sepenuhnya keberadaan sekolah ini. Tugas mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab pemerintah, dan kehadiran yayasan pendidikan seperti ini sangat meringankan beban kami,” tambah Mas Ibin sapaan akrab Walikota Blitar Syauqul Muhibbin.
Mas Ibin menambahkan bahwa kehadiran sekolah berkualitas bisa menguatkan kembali Kota Blitar sebagai pusat pendidikan. Dia mengatakan keberadaan sekolah yang mengutamakan kualitas ini penting untuk memicu semangat kompetitif pada siswa dan sekolah. Diakuinya selama ini sekolah negeri menerapkan sistem input siswa dengan sistem zonasi membuat semangat kompetitif ini berkurang.
“Dari keberadaan sekolah-sekolah unggulan di Kota Blitar, ketika orang tua mengantar-jemput anaknya, mereka akan beraktivitas ekonomi di kota kita. Jadi adanya sekolah yang mengutamakan kualitas ini selain membuat pendidikan kita maju tapi juga bisa memicu perekonomian di Kota Blitar sehingga kita dari pemerintah mendukung penuh,” imbuhnya.
Fasilitas Unggulan untuk Pembelajaran Holistik
Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Blitar dan Gubernur DKI Jakarta yang menjadi pembina Yayasan Mekar Bangsa yang menaungi TKIA 67 dan SDIA 74, memaparkan keunggulan fasilitas pendidikan baru ini. Gedung sekolah yang berdiri di halaman rumahnya difasilitasinya dengan lengkap dengan adanya kolam renang, mini zoo dan kebun untuk mendukung kurikulum modern yang diemban sekolah yang mengedepankan adab pada anak ini.
“Kami menyediakan kolam renang sebagai intrakurikuler wajib, kebun edukasi, hingga mini zoo dengan kelinci, ayam, dan marmut,” jelas Djarot.
Lanjut Djarot, Fasilitas lain yang tak kalah menarik meliputi, daycare untuk penitipan anak, Kelompok Bermain (KB) untuk anak di bawah 3 tahun, pembelajaran berbasis alam dengan kebun sayur, Pendamping profesional untuk setiap aktivitas.
“Kita ada pendamping profesional di kolam renang, kebun dan mini zoo. Karena yang kita asuh itu putra putri yang usianya masih dibawah 6 tahun, sehingga mereka sudah harus diperkenalkan dengan alam bagaimana pertumbuhan bayam misalnya, pertumbuhan cabe misalnya mulai dari kecil ditanam ditanam sampai dengan berbuah,” papar Djarot.
“Nanti bisa dipanen bareng-bareng sama orang tuanya, makanya tadi saya sampaikan jamiiyah itu menjadi penting agar bisa pengembangan motorik anak dan pengetahuan anak tentang alam lebih baik, karena selama ini banyak anak-anak terpapar smartphone yang berlebihan yang dampaknya buruk,” sambungnya.
Hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Dindin Alinurdin, Ketua DPRD Kota Blitar dr. Syahrul Alim, Ketua DPRD Kabupaten Blitar Supriadi dan juga wali murid TKIA Al Azhar.
Djarot berharap keberadaan lembaga pendidikan yang mengutamakan kualitas ini menjadi tempat melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkualitas.
“Putra-putri kita berhak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, karena mereka diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ke depan, bisa tumbuh bisa berkembang di dari kota Blitar ini, khususnya melalui pendidikan Al Asad yang dikelola oleh Yayasan Bangsa,” harap mantan Walikota Blitar 2 periode tahun 2000-2010 tersebut.