Daily Dose Indonesia – Pasar Kesamben mulai memasuki fase baru dalam proses kebangkitannya. Setelah tiga tahun menanggung dampak kebakaran hebat pada 2022, para pedagang akhirnya menempati lapak relokasi yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Blitar. Relokasi ini ditandai dengan tasyakuran yang dipimpin langsung Bupati Blitar Rijanto pada Jumat, (12/12/2025).
Acara itu tidak hanya seremonial. Pemerintah daerah memaknainya sebagai titik awal pemulihan ekonomi rakyat. Bupati Rijanto menyebut relokasi ini merupakan momentum penting bagi pedagang untuk kembali stabil dan pulih secara bertahap.
“Alhamdulillah, setelah penantian panjang, Pasar Kesamben mulai tahun 2025 sampai 2026 akan dibangun kembali,” ujar Bupati Rijanto saat membuka tasyakuran.
Pada penyampaian berikutnya, ia menegaskan apresiasinya kepada pemerintah pusat yang memberikan dukungan rekonstruksi melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia.
“Untuk itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Blitar dan masyarakat khususnya pedagang Pasar Kesamben, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian PU RI,” katanya.
Bupati menjelaskan bahwa bantuan pemerintah pusat bukan sekadar dukungan pembangunan fisik. Baginya, kehadiran negara memperlihatkan keseriusan mempercepat pemulihan ekonomi rakyat setelah bencana kebakaran yang menghentikan aktivitas pasar secara total.
Rijanto juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak. Ia menyebut peran Provinsi Jawa Timur, Forkopimda, tokoh masyarakat, dan para pedagang sebagai bagian dari proses yang penuh gotong royong.
Dalam sambutannya, ia memuji ketangguhan pedagang yang tetap kompak meski menghadapi kesulitan.
“Saya bangga karena seluruh pihak tetap kompak, saling menguatkan, dan bersama-sama bangkit,” ujar Bupati.
Ia berharap relokasi berjalan tertib dan mampu menghidupkan kembali aktivitas ekonomi. Menurutnya, lapak sementara harus dimanfaatkan sebagai masa transisi yang kondusif. Tujuannya agar pedagang tetap mendapatkan pendapatan menjelang selesainya pasar permanen.
Rijanto menekankan visi pasar baru yang akan dibangun hingga 2026. Ia menyebut pasar tersebut akan tampil lebih modern, lebih tertata, dan lebih layak untuk aktivitas perdagangan. Harapannya sederhana. Ketika bangunan kembali berdiri, ekonomi warga ikut terangkat.
“Pasar Kesamben dapat berfungsi kembali dengan lebih baik, lebih tertata, dan lebih modern,” ujarnya dalam penjelasan lanjutan.
Ia juga menekankan agar pedagang menjaga kebersihan, keamanan, dan ketertiban di area relokasi. Pemerintah Kabupaten Blitar berkomitmen mengawal seluruh proses agar tidak ada kendala yang menghambat aktivitas perdagangan.
Bupati menyampaikan bahwa pemulihan pasar bukan sekadar proyek infrastruktur. Baginya, pasar adalah pusat perputaran ekonomi rakyat. Karena itu pembangunan tidak boleh hanya menghasilkan bangunan fisik. Ia menegaskan bahwa pasar baru harus membawa manfaat ekonomi yang nyata bagi pedagang serta masyarakat Kesamben.
“Relokasi ini menjadi awal yang baik bagi pemulihan ekonomi masyarakat,” kata Rijanto.
Pemkab Blitar memastikan fasilitas relokasi tetap aman dan memadai. Pemerintah juga akan mendampingi pedagang agar kegiatan ekonomi terus berjalan tanpa hambatan.
Dengan relokasi dan pembangunan yang memasuki tahap baru, Pasar Kesamben bergerak dari masa krisis menuju fase kebangkitan. Tiga tahun setelah kebakaran, pedagang kembali memiliki harapan bahwa pusat ekonomi lokal ini akan pulih. Roadmap pembangunan hingga 2026 menjadi sinyal bahwa pemerintah ingin memastikan pemulihan berlangsung menyeluruh dan berkelanjutan.
Relokasi ini menandai bahwa proses bangkit bukan lagi wacana, tetapi kenyataan yang mulai terlihat di lapangan. Pasar Kesamben kini berdiri kembali sebagai simbol ketahanan para pedagang dan komitmen pemerintah dalam memulihkan ekonomi rakyat.





