Daily Dose Indonesia – Di balik nama mobil listrik terkenal “Tesla”, tersimpan kisah seorang ilmuwan brilian yang hidup lebih dari seabad lalu: Nikola Tesla. Ia bukan hanya sekadar penemu, tetapi juga simbol dari semangat inovasi, ketekunan, dan kejeniusan yang melampaui zamannya. Lahir pada 9 Oktober 1856 di Smiljan—yang kini termasuk wilayah Kroasia—Tesla tumbuh dari keluarga Serbia yang sederhana. Ayahnya seorang pendeta Ortodoks, sementara ibunya tak pernah duduk di bangku sekolah, namun dikenal sangat cerdas dan terampil mencipta alat rumah tangga.
Tesla Muda yang Penuh Imajinasi dan Disiplin
Sejak kecil, Tesla dikenal sebagai anak yang suka berimajinasi. Ia gemar melamun, mengarang puisi, dan sangat disiplin terhadap dirinya sendiri. Dorongan kreatifnya sudah muncul sejak dini, bahkan saat ia melihat sebuah dinamo buatan Gramme saat kuliah di Universitas Teknologi Graz, Austria, ia langsung membayangkan cara menciptakan medan magnet berputar—penemuan yang kelak mengubah dunia.
Meninggalkan Edison, Membawa Dunia ke Era Baru
Tesla sempat bekerja di perusahaan milik Thomas Edison di Paris, lalu pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1884. Meski keduanya sama-sama jenius, perbedaan pandangan membuat hubungan mereka tak harmonis. Tesla kemudian bekerja untuk George Westinghouse dan menjadi tokoh utama dalam “Perang Arus Listrik” melawan Edison.
Edison menjual sistem listrik arus searah (DC), sementara Tesla memperkenalkan sistem arus bolak-balik (AC)—yang kini digunakan di seluruh dunia. Dalam pertarungan ide dan teknologi ini, Tesla-lah yang akhirnya menang, membuktikan keunggulan sistemnya dalam transmisi listrik jarak jauh.
Penemu Tak Tertandingi
Kontribusi Tesla terhadap ilmu pengetahuan sangat luar biasa. Ia menciptakan:
- Motor induksi (1883)
- Alternator frekuensi tinggi (1889)
- Lampu tabung tanpa kawat pijar (1891)
- Kumparan Tesla, dasar dari teknologi nirkabel modern
- Komunikasi tanpa kawat, yang menjadi cikal bakal radio
- Kilat buatan, eksperimen untuk mengendalikan energi dari alam
- Bahkan meramalkan konsep radar di tahun 1917, jauh sebelum digunakan dalam Perang Dunia II.
Sayangnya, banyak dari penemuannya tidak mendatangkan kekayaan karena ia lebih tertarik pada ilmu daripada keuntungan materi. Tesla menjalani hidup yang sederhana, tidak menikah, dan lebih suka menyendiri. Ia memiliki kecintaan unik pada burung merpati, yang sering ia rawat dengan penuh kasih.
Tesla Hari Ini: Warisan yang Tak Lekang oleh Waktu
Meski Tesla meninggal dalam kesendirian pada tahun 1943 di New York, warisan intelektualnya terus hidup. Di era modern, namanya kembali bersinar ketika Elon Musk mendirikan perusahaan Tesla, Inc., sebuah penghormatan langsung pada sang jenius. Perusahaan ini menggunakan teknologi listrik dan prinsip keberlanjutan—nilai-nilai yang sangat dekat dengan visi Tesla tentang masa depan.
Tesla bukan hanya simbol dari teknologi mobil listrik, tetapi juga perwujudan dari mimpi besar manusia akan energi bersih, komunikasi bebas batas, dan kemajuan tanpa akhir.
Dose of History:
Nikola Tesla mengajarkan kita bahwa ketekunan dan visi besar sering kali membutuhkan waktu lama untuk dihargai. Tapi dalam jangka panjang, sejarah akan selalu memberi tempat yang layak bagi mereka yang berpikir jauh ke depan.