Mas Ibin Tegaskan Penanganan Banjir Kota Blitar Berlanjut, Sudetan Sungai Jadi Prioritas 2026

Mas Ibin Tegaskan Penanganan Banjir Kota Blitar Berlanjut, Sudetan Sungai Jadi Prioritas 2026
Walikota Blitar Mas Ibin dalam peninjauannya di sungai-sungai, Rabu (29/10/2025).

Daily Dose Indonesia Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan persoalan banjir secara berkelanjutan. Dalam peninjauan lapangan di kawasan Jl. Palem, Rabu (29/10/2025), ia memastikan bahwa program penanganan banjir di Kota Blitar tidak berhenti pada tindakan darurat, tetapi terus dilanjutkan dengan proyek-proyek strategis hingga tahun 2026 mendatang.

Peninjauan dilakukan bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar, menyusul luapan air yang terjadi akibat hujan deras pada 28 Oktober lalu. Volume air sungai yang meningkat tajam menyebabkan aliran di Jl. Palem meluap hingga ke permukaan jalan dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Bacaan Lainnya

Sudetan Sungai Jadi Program Prioritas

Dalam kesempatan itu, Mas Ibin menegaskan bahwa pemerintah kota kini fokus membangun sistem pengendalian banjir melalui proyek sudetan sungai. Langkah ini dianggap sebagai solusi teknis jangka panjang agar debit air yang tinggi bisa dialirkan ke jalur lain tanpa menimbulkan genangan di kawasan padat.

“Dengan Kali Brantas sudah mulai disodet, terus di bawahnya Mbah Bendo yang dulu juga pernah banjir di Taman Kehati itu juga kan yang kalinya juga ambles ya, pecahannya juga sudah mulai dibenahi PAK (APBD Perubahan 2025) ini terus sama yang bawahnya Taman Kehati normalisasi juga,” ujar Mas Ibin.

Selain di kawasan Brantas dan Taman Kehati, Pemkot Blitar juga menyiapkan pembuatan suntikan atau terowongan air di daerah Koplaan. “Koplaan juga mau dibikin suntikan atau terowongan ya supaya bisa lewat areanya PT KAI,” lanjutnya.

Menurutnya, strategi ini dilakukan secara simultan dan bertahap agar setiap titik rawan genangan bisa tertangani secara menyeluruh. “Kami betul-betul menangani ini ya sedikit demi sedikit ya sedikit demi sedikit. Supaya apa namanya genangan-genangan ketika hujan deras paling enggak bisa kita tandatangani. Jadi ini termasuk prioritas ya di program kita agar Kota Blitar secara berangsur tidak ada genangan seperti itu,” tegasnya.

Langkah Teknis dan Keberlanjutan Hingga 2026

Program pengendalian banjir di Kota Blitar tidak hanya difokuskan pada wilayah tengah kota, tetapi juga di daerah hulu dan hilir yang terhubung dengan sistem sungai utama. Tahun depan, pemerintah akan memperluas pengerjaan sudetan dan normalisasi di kawasan Jl. Kalibrantas, area Taman Kehati, sebagian Jl. Kartini, serta di wilayah Jatimalang.

Pembangunan sudetan baru di hulu Jatimalang menjadi agenda besar 2026. Jalur ini akan mengalihkan sebagian aliran air ke sungai lain agar debit air di sungai lahar tidak menumpuk dan berisiko meluap ke permukiman. Langkah tersebut juga akan diikuti dengan perbaikan drainase di kawasan padat penduduk yang selama ini menjadi titik genangan rutin.

Mas Ibin memastikan, seluruh proyek tersebut akan diawasi secara langsung oleh dirinya bersama tim teknis terkait. “Evaluasi lapangan dan peninjauan kembali akan dilakukan pada tahun depan untuk memastikan efektivitas pembangunan sudetan serta normalisasi drainase yang telah berjalan,” ujar salah satu pejabat DPUPR yang mendampingi peninjauan.

Tidak Menunggu Bencana, Tapi Mencegahnya

Mas Ibin menekankan, pola pikir pemerintah dalam menghadapi banjir kini bergeser dari responsif ke preventif. Alih-alih menunggu bencana datang, Pemkot Blitar melakukan mitigasi dini dengan perencanaan teknis yang terukur dan dukungan lintas sektor.

Kesiapan ini terlihat dari sinergi antara DPUPR, BPBD, hingga aparat kelurahan di titik rawan genangan. Dengan pendanaan dari APBD Perubahan 2025 serta penganggaran lanjutan di tahun 2026, pemerintah menargetkan sistem drainase dan aliran sungai di kota dapat kembali optimal.

“Intinya kita tidak mau menunggu sampai air naik dulu baru turun tangan. Semua titik rawan kita petakan, kita atur alirannya, dan kita benahi satu per satu. Prinsipnya berkelanjutan dan menyeluruh,” tegas Mas Ibin.

Melalui kombinasi ketegasan dalam pengawasan dan keberlanjutan program teknis, Pemkot Blitar berharap kota ini bisa terbebas dari genangan yang selama ini mengganggu aktivitas warga setiap musim hujan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *