Mas Ibin Siapkan Sistem Pembayaran Pajak Profesional & Berbasis Teknologi: Fondasi Kota Masa Depan Blitar

Mas Ibin Siapkan Sistem Pembayaran Pajak Profesional & Berbasis Teknologi: Fondasi Kota Masa Depan Blitar
Wali Kota Blitar Mas Ibin memberikan sambutan dalam Gebyar Apresiasi Pajak Daerah dan Undian PBB 2025.

Daily Dose Indonesia — Pemerintah Kota Blitar mulai menegaskan arah baru tata kelola fiskal berbasis teknologi sebagai fondasi menuju kota masa depan. Hal itu disampaikan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, saat membuka Gebyar Apresiasi Pajak Daerah dan Undian PBB-P2 Tahun 2025 di halaman Kantor Wali Kota Blitar, Jumat (12/12/2025).

Dalam sambutannya, Mas Ibin menekankan bahwa tata kelola pajak tidak lagi bisa mengandalkan metode konvensional. Kota Blitar, yang nyaris tidak memiliki sumber daya alam sebagai penopang pendapatan asli daerah, harus mengoptimalkan pajak dengan cara modern, profesional, dan mampu diakses mudah oleh masyarakat.

Bacaan Lainnya

Pada awal sambutannya, Mas Ibin menyampaikan apresiasi kepada wajib pajak yang menjadi penopang pembangunan kota. Ia menekankan bahwa seluruh pembangunan yang berjalan saat ini sepenuhnya kembali kepada masyarakat melalui pajak yang mereka bayarkan.

“Sesungguhnya pajak itu dibayar kemudian dikembalikan lagi oleh pemerintah untuk membangun Kota Blitar,” ucap Mas Ibin.

Menurutnya, karena Blitar hampir tidak punya sumber daya alam, maka inovasi fiskal menjadi keharusan. “Karena kita di Blitar hampir sedikit sekali sumber daya alam dan bahkan tidak ada untuk pembangunan daerah,” katanya.

Dari kondisi itulah, Mas Ibin menegaskan bahwa pajak adalah instrumen vital dalam membangun kota. Ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang tertib membayar pajak karena merekalah yang menentukan arah pembangunan ke depan.

“Dengan Anda semua tertib membayar pajak tentunya Anda menentukan masa depan Kota Blitar,” ujar Mas Ibin.
Pada kesempatan itu, ia juga memastikan bahwa seluruh pajak yang dibayarkan masyarakat akan dikelola secara amanah. “Pemerintah dalam hal ini insya Allah akan mengelola pajak yang Bapak Ibu bayar dengan baik, setiap rupiah yang Bapak Ibu bayar dan kami pertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat,” tuturnya.

Transparansi & Teknologi Jadi Tulang Punggung Tata Kelola Pajak Baru

Lebih jauh, Mas Ibin memaparkan transformasi besar yang kini disiapkan Pemkot Blitar: sistem pembayaran, pelaporan, dan transparansi pajak yang sepenuhnya terintegrasi dengan teknologi modern. Seluruh proses, dari pembayaran hingga pengumuman pendapatan dan pengeluaran akan dilakukan secara digital, cepat, dan profesional untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Dalam rencananya, Pemkot akan menampilkan laporan fiskal secara berkala melalui videotron. “Demikian juga nanti kami berharap setelah Smart City nanti diumumkan, Pak Kepala BPKAD anggaran kita berapa terus kemudian program pemerintah telah menghabiskan berapa, pajaknya berapa, ya kemudian tinggal berapa nanti dipampang di videotron,” jelas Mas Ibin.

Model transparansi real-time tersebut bertujuan membangun kepercayaan masyarakat, sekaligus memperbarui standar akuntabilitas pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa keterbukaan fiskal bukan hanya kewajiban teknis, melainkan bentuk pertanggungjawaban moral kepada pembayar pajak.

“Ini bentuk laporan pertanggungjawaban kita kepada masyarakat juga laporan pertanggungjawaban kita kepada wajib pajak,” katanya.

Pemkot Blitar juga mulai menyiapkan digitalisasi penuh untuk sistem retribusi daerah. Mas Ibin menilai bahwa masyarakat membutuhkan layanan yang lebih mudah, cepat, dan profesional. Dan teknologi adalah satu-satunya cara untuk mencapainya. “Tentunya dengan tata kelola pembayaran yang profesional dengan tata kelola teknologi bahkan nanti retribusi pun juga kami akan memakai teknologi yang mutakhir,” ujarnya.

Menurutnya, modernisasi sistem pajak bukan sekadar proyek administratif, tetapi bagian dari pembangunan kota Blitar menuju kota baru dan maju. Dengan sistem digital yang mengalirkan data secara real-time, pemerintah dapat mengelola pendapatan lebih presisi, menyusun kebijakan berbasis data, dan memastikan pembangunan tidak berhenti akibat ketidakefisienan birokrasi.

Mas Ibin menegaskan pentingnya optimalisasi penerimaan pajak tanpa menaikkan tarif. Dalam pandangannya, kualitas tata kelola lebih penting daripada besaran tarif itu sendiri. Pemerintah harus kreatif mencari cara memperluas basis pajak tanpa membebani masyarakat.

“Sehingga nanti pembangunan di Kota Blitar akan berjalan dengan baik dan lancar, tentunya untuk menyiapkan generasi mendatang Kota Blitar,” tegasnya.

Wali kota juga menyebut bahwa pembayar pajak yang tertib dan berkontribusi besar layak disebut sebagai “pahlawan pembangunan”. Untuk itu, Pemkot berencana menyiapkan penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi kepada mereka agar semakin banyak warga yang tergerak membayar pajak dengan tertib.

“Kalau boleh dikatakan yang bayar pajak terutama yang banyak-banyak itu adalah pahlawan di Kota Blitar,” kata Mas Ibin.

Di akhir sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa transformasi fiskal berbasis teknologi adalah pondasi penting untuk mempersiapkan Kota Blitar sebagai kota masa depan. Dari efisiensi anggaran hingga transparansi mutlak, semua diarahkan pada tujuan yang sama yaitu menciptakan pembangunan yang lebih cepat, lebih akuntabel, dan lebih berpihak kepada masyarakat.

Dengan langkah menuju sistem pajak modern tersebut, Kota Blitar bergerak dari kota administratif biasa menjadi kota yang mengandalkan teknologi sebagai tulang punggung pertumbuhan. Mas Ibin menutup sambutan dengan harapan bahwa pajak terus meningkat melalui optimalisasi, bukan kenaikan tarif, sehingga semua pembangunan bisa berjalan tepat waktu dan menyentuh masyarakat secara langsung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *