DDI, BLITAR — Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Tahun 2025-2029 di Pendopo Ronggo Hadinegoro, Selasa (6/5/2025). Menjadi forum stakeholder urun rembuk memaksimalkan membangun potensi Kabupaten Blitar.
Kepada awak media, Bupati Rijanto mengungkap sejumlah potensi besar yang dimiliki Kabupaten Blitar, terutama di sektor pangan. Dikatakan bupati sektor pangan Blitar bisa menunjang kebutuhan pangan nasional. Salah satunya produk unggas seperti telur dan daging ayam asal Kabupaten Blitar melimpah.
Namun, ia juga tak menampik bahwa semua potensi itu masih terkendala oleh masalah klasik: infrastruktur.
“Kalau kita bicara ketahanan pangan, Blitar ini luar biasa. Tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, semuanya ada. Tapi masalahnya adalah konektivitas antarwilayah. Arus distribusi logistik pangan belum lancar karena infrastruktur yang masih perlu banyak pembenahan,” ujar Rijanto.
Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan serius di tengah keterbatasan anggaran dan efisiensi belanja daerah. Ia menegaskan perlunya terobosan-terobosan luar biasa, termasuk sinergi dengan pemerintah pusat, provinsi, wakil rakyat, bahkan sektor swasta melalui program CSR.
Musrenbang kali ini juga diwarnai dengan berbagai masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan, di antaranya Fatayat, Dinas Pertanian, dan Aisyiyah. Menanggapi hal itu, Bupati Rijanto menyampaikan bahwa isu-isu seperti perlindungan buruh migran, peningkatan produktivitas pertanian, hingga kenakalan remaja akan menjadi fokus dalam RPJMD ke depan.
“Mengenai buruh migran, memang perhatian sudah ada, tapi tantangan terus berkembang. Kita akan tingkatkan pembekalan SDM bekerja sama dengan PJTKI dan semua pihak agar mereka lebih siap dan mandiri,” jelasnya.
Sementara di bidang pertanian, Rijanto mengapresiasi petani Blitar yang dinilainya adaptif terhadap pasar. “Petani kita tidak latah. Kalau pasar bagus untuk melon, cabe, brambang, mereka berani tanam. Itu dilakukan oleh petani milenial. Ini potensi yang harus kita dukung,” ujarnya.
Namun, ia juga mencatat bahwa petani, khususnya di wilayah Blitar Selatan, masih terkendala dua hal besar: kekurangan alat mesin pertanian (alsintan) dan persoalan pengairan. “Ini jadi tanggung jawab kita bersama. Solusinya tidak bisa instan, tapi bertahap dan berkelanjutan lewat APBD, provinsi, pusat, hingga CSR,” lanjutnya.
Isu sosial pun tak luput dari perhatian. Bupati menyinggung maraknya kenakalan remaja yang menurutnya dipicu oleh lemahnya pengawasan di tengah derasnya arus media digital. “Orang tua banyak yang kerja di luar daerah atau luar negeri. Anak-anak jadi kurang pengawasan, terpapar media sosial tanpa kontrol. Ini perlu kerja sama seluruh elemen masyarakat, termasuk media,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Bupati Rijanto mengajak seluruh elemen di Kabupaten Blitar untuk terus bersinergi dan mencari terobosan bersama guna mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. “Potensi Blitar luar biasa, tapi kalau infrastruktur masih jadi hambatan, kita harus cari jalan keluar bersama. Ini tugas kita semua,” pungkasnya.
Musrenbang RPJMD ini forum penting yang menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan bagi Kabupaten Blitar, Bupati Blitar Rijanto hadir langsung sebagai pimpinan acara, didampingi Wakil Bupati Beky Herdiansyah, Wakil Ketua DPRD Susi Narulita, dan Sekretaris Daerah. Musrenbang juga diikuti oleh seluruh kepala OPD, para camat, serta pimpinan instansi se-Kabupaten Blitar.