DDI, BLITAR — Musibah keracunan massal yang menimpa puluhan lansia di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, mendapat perhatian langsung dari Bupati Blitar, Rijanto. Ia menyempatkan diri menjenguk para korban yang tengah dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Boro dan Klinik Pelita Husada, Selasa (13/5/2025).
Dalam kunjungannya, Bupati Rijanto didampingi oleh Anggota DPRD, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, serta Camat Selorejo. Mereka hadir untuk memberikan dukungan moral kepada para korban, sekaligus memastikan penanganan medis berjalan optimal.
Seperti diketahui, peristiwa keracunan terjadi usai para lansia mengonsumsi kolak kacang ijo yang disajikan dalam kegiatan posyandu lansia. Akibatnya, puluhan warga mengalami gejala keracunan dan harus dirawat di berbagai fasilitas kesehatan. Data sementara mencatat, 10 pasien dirawat di Puskesmas Boro, 3 di Puskesmas Kesamben, 8 di Klinik Pelita Husada, 4 di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, serta masing-masing satu pasien di Puskesmas Doko dan RS Wava Husada Kesamben. Salah satu korban diketahui merupakan staf Kecamatan.
Bupati Rijanto menyampaikan rasa prihatin dan turut mendoakan kesembuhan seluruh pasien. Ia juga memberikan dukungan moril kepada para korban serta keluarga yang mendampingi.
“Semua gratis, sudah saya minta ke dinas kesehatan untuk memantau kondisi warga yang terkena musibah ini,” tegas Rijanto.
Ajak Waspada Cegah Makanan Beracun dan Kadaluwarsa
Bupati menegaskan bahwa insiden ini merupakan musibah yang tidak disengaja, dan penyebab pasti keracunan masih dalam proses pemeriksaan laboratorium oleh Dinas Kesehatan. Ia mengimbau masyarakat dan perangkat desa agar lebih berhati-hati dalam mengolah makanan, terutama dalam kegiatan massal.
“Ini kejadian yang di luar dugaan kita semua, karena keracunan kan tidak hanya terjadi di daerah kita. Yang terpenting ke depan kita harus lebih teliti lagi dalam memilih bumbu-bumbu masakan, makanan jangan ada lagi yang kadaluwarsa,” pungkasnya.
Selain pemantauan ketat dari fasilitas kesehatan, Bupati juga meminta aparat desa dan tenaga kesehatan di lapangan untuk terus memberikan laporan berkala terkait kondisi korban.
Langkah cepat dan empati dari Bupati Rijanto menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Blitar dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada warganya, khususnya saat terjadi peristiwa darurat kesehatan seperti ini.