Daily Dose Indonesia – Cara unik dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun untuk memeriahkan Hari Batik Nasional 2025. Bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan serta desainer batik lokal Anggi Putra, KAI menghadirkan gelaran “Fashion Batik on the Train and Station” pada Jumat (3/10/2025).
Acara ini memadukan keindahan batik khas Magetan dengan nuansa perjalanan kereta api, memberi pengalaman berkesan bagi penumpang dan menjadi ruang promosi bagi pelaku usaha batik daerah.
Batik Magetan Tampil Elegan di Atas Kereta
Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud apresiasi terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. “Sebagai warisan budaya tak benda, gelaran ini menjadi wujud rasa bangga terhadap batik, khususnya batik khas Magetan yang merupakan bagian dari wilayah Daop 7 Madiun,” ujarnya.
Selain mengenalkan motif batik khas Magetan, acara ini juga mendukung keberlanjutan ekonomi pelaku UMKM batik setempat. “KAI terus berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkesinambungan,” tambah Zainul.
Pengalaman Berbeda bagi Penumpang KA
Kegiatan ini memberikan sensasi tak biasa bagi pelanggan kereta. Mereka disambut di stasiun dan di atas kereta dengan suvenir scarf bermotif kereta api dan motif batik Magetan. Penumpang juga disuguhi kue Rahayu dan jenang candi, dua kuliner khas Magetan yang sarat makna simbolis: keberuntungan, kehangatan, dan doa keselamatan.
Menurut Zainul, unsur budaya lokal yang dihadirkan di tengah perjalanan ini menambah kesan hangat sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih mencintai batik.
Ruang untuk Semua, Termasuk Penyandang Disabilitas
Peragaan busana karya Anggi Putra menjadi pusat perhatian, terutama karena melibatkan salah satu model penyandang disabilitas. “Hal ini menjadi wujud dukungan KAI dalam memberikan ruang berekspresi bagi penyandang disabilitas. Kami juga berupaya menghadirkan layanan transportasi yang sehat, selamat, aman, nyaman, dan ramah disabilitas,” jelas Zainul.
Sebagai bentuk layanan inklusif, KAI memberikan tarif reduksi 20 persen bagi penyandang disabilitas untuk perjalanan jarak jauh.
Mendorong Batik Menjadi Gaya Hidup
Melalui gelaran ini, KAI Daop 7 Madiun berharap batik semakin mendunia sekaligus menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia. “Hari Batik Nasional bukan hanya untuk menguatkan jati diri bangsa, tetapi juga menjadi momentum meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri batik,” pungkas Zainul.