DDI, BLITAR – Juru bicara PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan pentingnya pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikannya saat mendampingi Megawati berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jumat (4/4/2025).
“Silaturahmi antartokoh bangsa ini sangat penting. Tidak hanya sebagai wujud hubungan personal yang baik, tetapi juga untuk menjaga komunikasi demi kepentingan nasional,” tegas Basarah di sela acara ziarah.
Politisi senior PDI-P ini mengungkapkan bahwa pertemuan tingkat utusan antara kedua belah pihak telah beberapa kali dilakukan. “Hal tersebut menunjukkan niat baik untuk terus membangun relasi yang konstruktif,” jelas Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI itu.
Basarah menekankan prinsip gotong royong sebagai landasan hubungan politik. “Gotong royong sebagai semangat dasar Pancasila harus tetap menjadi landasan dalam hubungan antar partai maupun dalam konteks pemerintahan.”
Meski belum menentukan sikap resmi pasca Pemilu 2024, Basarah menyatakan PDI-P terbuka untuk berbagai bentuk kolaborasi strategis. “Kerja sama itu tidak harus dalam bentuk koalisi formal. Banyak hal yang bisa disinergikan untuk menjaga stabilitas dan pembangunan nasional. PDI Perjuangan siap berdialog untuk hal-hal strategis,” paparnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam momentum spesial ketika Megawati melakukan tradisi tahunan ziarah Idul Fitri ke makam ayahandanya, Bung Karno. Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah elite partai termasuk Menko Polhukam Budi Gunawan dan mantan menteri kabinet Jokowi.
Basarah berharap pertemuan dua tokoh nasional ini dapat segera terwujud di bulan Syawal. “Kami yakin komunikasi politik yang baik akan memberikan kontribusi positif bagi stabilitas nasional,” pungkasnya.
Artikel ini menunjukkan perkembangan terbaru dinamika politik nasional pasca Pemilu 2024, di mana PDI-P sebagai partai besar tetap memegang peran strategis dalam percaturan politik Indonesia.